Ini Lokasi Pahlawan Aceh Digantung
SEBUAH bongkahan besi yang panjangnya tersisa sekitar 30 centimeter lagi
terletak di pinggir laut Desa Kampung Jawa, Kecamatan Banda Sakti,
Lhokseumawe. Besi itu adalah bukti sisa sejarah perjuangan Tgk Chik
Muhammad atau lebih dikenal Teungku Chik Tunong. Karena di lokasi
itulah, suami kedua pahlawan wanita nasional asal Aceh, Cut Mutia,
digantung pasukan Belanda, 25 Maret 1905.
Sebenarnya, bongkahan besi bulat tersebut hanyalah sisa dari bentuk
keseluruhannya tiang gantungan yang persis seperti tiang gawang dengan
ketinggian sekitar tiga meter dan lebar 3,5 meter. Besi di bekas
gantungan itu hampir hilang semuanya karena dulu tak ada upaya dari
pemerintah untuk melestarikan lokasi tersebut.
Kendati hanya tersisa 30
centimeter dan sisa tiang gantungan itu tak dilestarikan, tapi
Pemerintah Aceh tetap tak melupakan tentang perjalanan hidup dan sifat
kepahlawanan Tgk Chik Tunong yang dikenal sangat lihai bermain pedang.
Buktikan, kuburan Tgk Chik Tunong yang berada di Pemakaman Desa Mon
Geudong, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe, sempat dipugar pada tahun
1980-an. Bahkan di seputaran makam itu, dilukis ayat-ayat suci Alquran
dengan tinta kuning keemasan.
Tapi, makam tersebut kini masih perlu dipugar kembali karena banyak keramik yang melingkari pusara sudah pecah dan ada beton yang mulai retak. Artinya, bila pemerintah tak ingin kehilangan bukti sejarah tentang kepahlawanan Tgk Chik Tunong, maka kedua bukti sejarah yang tersisa itu, terutama tiang gantungan harus diselamatkan.(saiful bahri)
Tapi, makam tersebut kini masih perlu dipugar kembali karena banyak keramik yang melingkari pusara sudah pecah dan ada beton yang mulai retak. Artinya, bila pemerintah tak ingin kehilangan bukti sejarah tentang kepahlawanan Tgk Chik Tunong, maka kedua bukti sejarah yang tersisa itu, terutama tiang gantungan harus diselamatkan.(saiful bahri)
Sumber Dari : Serambi

